Selly Andriany Ingatkan Pentingnya Harmoni Sosial Pasca Perusakan Rumah Doa di Sumbar

Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina. Foto : Dok/Andri
PARLEMENTARIA, Jakarta — Menanggapi insiden perusakan rumah doa umat Kristiani di Sumatera Barat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, mengingatkan pentingnya menjaga harmoni sosial dan ruang damai antarumat beragama di tengah keberagaman bangsa Indonesia.
Sebagai anggota komisi yang membidangi urusan agama, sosial, dan perlindungan anak, Selly mengajak seluruh pihak untuk menahan diri dan tidak mudah terprovokasi atas aktivitas yang dianggap tidak biasa di lingkungan sekitarnya. Ia menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat, tokoh agama, serta pemangku kepentingan untuk bersama-sama merawat keberagaman dengan semangat saling menghormati.
"Kita harus senantiasa merawat keberagaman dengan sikap saling menghormati dan saling menjaga," ujar Selly, yang juga merupakan mantan Wakil Bupati Cirebon, kepada Parlementaria, Rabu (30/7/2025).
Menurut Selly, harmoni sosial tidak akan tercipta secara otomatis, melainkan perlu dibangun secara konsisten melalui dialog, edukasi, dan komitmen bersama untuk menciptakan ruang hidup yang damai. Ia menekankan bahwa negara harus hadir bukan hanya saat konflik terjadi, tetapi juga secara aktif menciptakan suasana inklusif bagi semua umat beragama.
"Negara tidak boleh hanya hadir saat terjadi konflik, tetapi juga harus aktif menciptakan suasana inklusif dan aman bagi seluruh umat beragama," tegas legislator dari Dapil Jawa Barat VIII itu.
Selly juga menyoroti bahwa insiden serupa bukan kali pertama terjadi, mengingat sebelumnya aksi pembubaran kegiatan ibadah dan perusakan rumah doa juga pernah terjadi di Cidahu, Sukabumi pada akhir Juni lalu.
"Kekerasan terhadap rumah ibadah agama lain bukanlah kejadian yang pertama. Ini adalah pekerjaan rumah bersama kita sebagai bangsa," ujarnya.
Lebih lanjut, Selly menilai sudah saatnya seluruh warga negara memperkuat kembali nilai-nilai pluralitas dan keberagaman sebagai aset nasional, bukan ancaman. Ia mengimbau para pemimpin bangsa dan seluruh pemangku kebijakan untuk tetap bersikap bijak dan tidak mudah terpengaruh provokasi.
"Serta bersama-sama memperkuat komitmen kebangsaan yang menjamin rasa aman dan adil bagi semua warga negara, tanpa terkecuali," imbuhnya.
Menutup pernyataannya, Selly menyampaikan empati mendalam kepada para korban, terutama anak-anak yang turut menjadi korban dalam insiden tersebut. Ia berharap agar para korban segera pulih secara fisik maupun psikis dan peristiwa serupa tidak terulang kembali di masa depan.
"Semoga kejadian serupa tidak lagi terulang di tanah air yang kita cintai," pungkasnya. (ssb/aha)